Jadwal Puasa Sunnah Bulan November 2024
Bulan November bertepatan dengan akhir dari Rabiul Akhir dan awal bulan Jumadil Awal. Pada bulan tersebut terdapat hari-hari yang dianjurkan untuk berpuasa.
Berdasarkan kalender konversi yang dirilis Kemenag RI, tanggal 1 Jumadil Awal 1446 H jatuh pada 3 November 2024. Pada bulan kelima Hijriah ini terdapat beberapa anjuran puasa sunnah, yakni puasa Senin-Kamis dan Ayyamul Bidh.
Untuk lebih jelasnya, simak rincian jadwal puasa sunnah pada bulan November 2024 berikut ini:
Itulah kalender Hijriah untuk bulan November 2024 lengkap dengan jadwal puasa sunnah. Semoga bermanfaat, ya!
Penanggalan dalam kalender Masehi 2024 kini memasuki bulan kesepuluh, Oktober. Lantas bagaimana dengan penanggalan Hijriah.
Diketahui, penanggalan Hijriah penting bagi umat Islam. Lantaran penanggalan Hijriah menjadi rujukan umat Islam dalam menjalankan ibadah dan hari-hari besar keagamaan.
Penanggalan Masehi dan Hijriah sendiri memiliki perhitungan yang berbeda. Sehingga umat Islam perlu mengetahui kalender konversi Masehi ke Hijriah agar dapat melaksanakan ibadah sesuai waktunya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Maka dari itu, berikut ini detikSulsel menyajikan informasi lengkap Kalender Hijriah bulan Oktober 2024 beserta amalan yang dianjurkan di dalamnya. Yuk simak!
Berziarah ke Makam Rasulullah SAW
Amalan lain yang dianjurkan di bulan Rabiul Awal adalah berziarah ke makam Rasulullah SAW di Madinah. Jika tidak dapat melakukannya, maka bisa dilakukan dengan membacakan sholawat dan doa.
Kalender Hijriah November 2024
Berdasarkan Kalender Hijriah yang disusun oleh Kementerian Agama (Kemenag) RI, berikut adalah kalender November yang dikonversi ke dalam kalender Hijriah:
1 November 2024: 29 Rabiul Akhir 14462 November 2024: 30 Rabiul Akhir 14463 November 2024: 1 Jumadil Awal 14464 November 2024: 2 Jumadil Awal 14465 November 2024: 3 Jumadil Awal 14466 November 2024: 4 Jumadil Awal 14467 November 2024: 5 Jumadil Awal 14468 November 2024: 6 Jumadil Awal 14469 November 2024: 7 Jumadil Awal 144610 November 2024: 8 Jumadil Awal 144611 November 2024: 9 Jumadil Awal 144612 November 2024: 10 Jumadil Awal 144613 November 2024: 11 Jumadil Awal 144614 November 2024: 12 Jumadil Awal 144615 November 2024: 13 Jumadil Awal 144616 November 2024: 14 Jumadil Awal 144617 November 2024: 15 Jumadil Awal 144618 November 2024: 16 Jumadil Awal 144619 November 2024: 17 Jumadil Awal 144620 November 2024: 18 Jumadil Awal 144621 November 2024: 19 Jumadil Awal 144622 November 2024: 20 Jumadil Awal 144623 November 2024: 21 Jumadil Awal 144624 November 2024: 22 Jumadil Awal 144625 November 2024: 23 Jumadil Awal 144626 November 2024: 24 Jumadil Awal 144627 November 2024: 25 Jumadil Awal 144628 November 2024: 26 Jumadil Awal 144629 November 2024: 27 Jumadil Awal 144630 November 2024: 28 Jumadil Awal 1446
Kalender Hijriah Bulan Oktober 2024
Merujuk pada kalender konversi yang disusun oleh Kementerian Agama RI, terdapat dua bulan Hijriah dalam bulan Oktober 2024, yakni Rabiul Awal dan Rabiul Akhir. Awal bulan Oktober bertepatan dengan akhir bulan Rabiul Awal.
Berikut ini konversi kalender Masehi ke Hijriah yang telah disusun oleh Kementerian Agama RI:
1 Oktober 2024: 27 Rabiul Awal 14462 Oktober 2024: 28 Rabiul Awal 1446 3 Oktober 2024: 29 Rabiul Awal 14464 Oktober 2024: 1 Rabiul Akhir 14465 Oktober 2024: 2 Rabiul Akhir 14466 Oktober 2024: 3 Rabiul Akhir 14467 Oktober 2024: 4 Rabiul Akhir 14468 Oktober 2024: 5 Rabiul Akhir 14469 Oktober 2024: 6 Rabiul Akhir 144610 Oktober 2024: 7 Rabiul Akhir 144611 Oktober 2024: 8 Rabiul Akhir 144612 Oktober 2024: 9 Rabiul Akhir 144613 Oktober 2024: 10 Rabiul Akhir 144614 Oktober 2024: 11 Rabiul Akhir 144615 Oktober 2024: 12 Rabiul Akhir 144616 Oktober 2024: 13 Rabiul Akhir 144617 Oktober 2024: 14 Rabiul Akhir 144618 Oktober 2024: 15 Rabiul Akhir 144619 Oktober 2024: 16 Rabiul Akhir 144620 Oktober 2024: 17 Rabiul Akhir 144621 Oktober 2024: 18 Rabiul Akhir 144622 Oktober 2024: 19 Rabiul Akhir 144623 Oktober 2024: 20 Rabiul Akhir 144624 Oktober 2024: 21 Rabiul Akhir 144625 Oktober 2024: 22 Rabiul Akhir 144626 Oktober 2024: 23 Rabiul Akhir 144627 Oktober 2024: 24 Rabiul Akhir 144628 Oktober 2024: 25 Rabiul Akhir 144629 Oktober 2024: 26 Rabiul Akhir 144630 Oktober 2024: 27 Rabiul Akhir 144631 Oktober 2024: 28 Rabiul Akhir 1446
Memperbanyak Dzikir
Berdzikir merupakan bentuk penghambaan seorang manusia terhadap Allah SWT yang telah memberikan jalan terbaik bagi kehidupan. Berdzikir dapat juga dilakukan dengan berdoa dan lain sebagainya.
Para ulama menekankan bahwa membaca al-Qur'an merupakan ibadah yang sangat dianjurkan bagi umat muslim secara keseluruhan. Banyak faedah dan manfaat yang akan didapatkan oleh setiap muslim yang senantiasa mengisi hari-harinya di bulan-bulan penuh berkah dengan membaca Al-Qur'an setiap waktu.
Demikian informasi lengkap tentang kalender Hijriah bulan Oktober 2024 lengkap link download hingga amalan yang dianjurkan di dalamnya. Semoga bermanfaat!
14 Desember , 2024 | Sabtu
Bulan Hijriah digunakan dalam kalender Qomariah. Perhitungan waktu ini menjadi rujukan bagi umat Islam dalam menjalankan ibadah dan memperingati hari besar.
Lantas apa saja nama bulan Hijriah? Serta bagaimana urutannya?
Nah berikut ini ulasan tentang nama-nama bulan Hijriah sesuai urutan serta sejarah penamaannya.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bulan Ramadan 1445 Hijriah tahun 2024 akan segera tiba. Dalam rangka menyambut bulan Ramadan, kamu bisa menggunakan twibbon dan membagikannya di media sosial dengan kata-kata yang penuh makna dan harapan.
Tahun 2024 ini, bulan Ramadan 1445 Hijriah bertepatan pada bulan Maret-April 2024. Untuk menyambut dan memeriahkan kedatangan bulan Ramadan 2024, berikut kumpulan link download twibbon yang bisa kamu gunakan:
Twibbon menyambut bulan Ramadan 1445 Hijriah tahun 2024 ini dapat berupa twibbon bertemakan 'Marhaban Ya Ramadhan' hingga 'Ramadhan Kareem', seperti beberapa twibbon yang dapat diunduh melalui daftar link di bawah ini:
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berikut langkah-langkah memasang foto pada twibbon:
Simak juga 'Sambut Ramadan, Masyarakat Tatar Galuh Lakukan Tradisi Ngikis':
[Gambas:Video 20detik]
Sejarah Singkat Bulan Muharram
Nama Muharram berasal dari kata “haram” yang berarti suci atau terlarang. Orang-orang Arab pada masa pra-Islam tidak boleh berperang atau membunuh selama bulan ini, sesuai dengan penamaan yang mengindikasikan larangan tersebut. Larangan ini tetap berlaku setelah masa masuknya Islam, dan bulan Muharram termasuk dalam empat bulan yang dihormati secara khusus.
Sejak zaman jahiliyah, nama-nama bulan seperti Muharram telah digunakan, meskipun pada masa itu masyarakat Arab tidak memiliki sistem penanggalan tahun. Bahkan pada masa Rasulullah SAW, umat Islam belum menggunakan angka tahun tetapi menamai tahun-tahun berdasarkan peristiwa penting yang terjadi.
Contohnya, tahun kelahiran Rasulullah disebut tahun gajah (amul fil) karena serangan pasukan gajah yang dimaksudkan untuk menghancurkan Ka’bah. Tahun-tahun lain dinamai berdasarkan peristiwa-peristiwa seperti perang Fijar (amul fijar) atau tahun dimana Rasulullah menerima wahyu.
Pada masa pemerintahan Umar bin Khattab r.a., kebutuhan untuk penanggalan yang lebih terstruktur muncul. Kesulitan dalam memahami informasi dalam surat-surat yang dikirimkan ke khalifah, terutama terkait kurangnya penanggalan tahun, menjadi masalah serius. Atas saran Gubernur Basrah Abu Musa Al Asy’ari r.a., Umar akhirnya mengesahkan penggunaan kalender Islam.
Setelah musyawarah dengan para sahabat terkemuka, diputuskan bahwa kalender Islam akan dimulai dari tahun hijrahnya Rasulullah. Sejak saat itu, kalender ini dikenal sebagai kalender hijriah. Utsman bin Affan r.a. mengusulkan agar bulan Muharram menjadi bulan pertama dalam kalender hijriyah. Alasannya adalah karena sejak lama orang Arab menganggap Muharram sebagai bulan pertama dalam penanggalan mereka. Selain itu, umat Islam menyelesaikan ibadah haji pada bulan Dzulhijjah dan bulan Muharram merupakan bulan di mana hijrah Rasulullah ke Madinah dimulai, setelah terjadinya Baiat Aqabah II pada bulan Dzulhijjah.
Keutamaan Bulan Muharram
Keutamaan bulan Muharram dalam Islam meliputi beberapa aspek penting yang dihormati oleh umat Muslim. Berikut adalah beberapa keutamaan utama bulan Muharram:
Muharram menandai awal tahun baru dalam kalender Islam (kalender hijriah), yang dimulai dari hijrahnya Nabi Muhammad SAW dari Makkah ke Madinah. Ini adalah momen untuk merenungkan perjuangan dan keteguhan dalam menghadapi tantangan, serta untuk memperkuat iman dan praktik keagamaan.
Bulan Muharam merupakan salah satu bulan haram. Allah Subhanahu wa Ta’ala berfirman :
إِنَّ عِدَّةَ الشُّهُورِ عِنْدَ اللَّهِ اثْنَا عَشَرَ شَهْرًا فِي كِتَابِ اللَّهِ يَوْمَ خَلَقَ السَّمَاوَاتِ وَالْأَرْضَ مِنْهَا أَرْبَعَةٌ حُرُمٌ ذَلِكَ الدِّينُ الْقَيِّمُ فَلَا تَظْلِمُوا فِيهِنَّ أَنْفُسَكُمْ
“Sesungguhnya bilangan bulan pada sisi Allah adalah dua belas bulan, dalam ketetapan Allah di waktu Dia menciptakan langit dan bumi, di antaranya empat bulan haram. Itulah (ketetapan) agama yang lurus, maka janganlah kamu menganiaya diri kamu dalam bulan yang empat itu.” (QS. At Taubah : 36)
Empat bulan haram yang menurut Surat At Taubah ayat 36 ini adalah bulan Dzulqidah, Dzulhijjah, Muharram, dan Rajab.
Ashurul haram (bulan haram), termasuk bulan Muharam ini adalah bulan yang Allah muliakan. Bulan-bulan ini memiliki kesucian dan karenanya menjadi bulan pilihan. Di antara bentuk kesucian dan kemuliaan bulan-bulan ini adalah kaum muslimin dilarang berperang, kecuali terpaksa karena diserang oleh kaum kafir.
Ketika menafsirkan ayat ini, Ibnu Katsir rahimahullah mengutip penafsiran Ibnu Abbas radhiyallahu ‘anhu. “Amal shalih di bulan haram pahalanya lebih besar, dan kezaliman di bulan ini dosanya juga lebih besar dibanding di bulan-bulan lainnya, kendati kezaliman di setiap keadaan tetap besar dosanya.”
Puasa yang dianjurkan pada bulan Muharram ialah puasa Tasua dan Asyura. Puasa Asyura, merupakan puasa sunah yang disyariatkan agama. Pelaksanaannya pada hari Asyura yaitu tanggal 10 bulan Muharram. Puasa Asyura dituntunkan oleh Rasulullah SAW karena puasa di hari Asyura merupakan bagian dari warisan agama yang telah dilakukan sejak zaman Nabi Ibrahim sebelum adanya perintah pelaksanaan bulan Ramadhan.
Nabi Muhammad SAW juga menganjurkan untuk melaksanakan puasa Tasua yang dilaksanakan pada 9 Muharram. Anjuran tambahan in diberikan sebagai pembeda dari kaum Yahudi yang juga melaksanakan puasa di hari Asyura.
Puasa Tasua dan Asyura serta puasa sunnah lainnya nilainya menjadi puasa yang paling mulia setelah Ramadhan. Sebagaimana sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam:
أَفْضَلُ الصِّيَامِ بَعْدَ رَمَضَانَ شَهْرُ اللَّهِ الْمُحَرَّمُ
“Puasa yang paling utama setelah puasa Ramadhan adalah (berpuasa) di bulan Allah, Muharam.” (HR. Muslim)
Hari Asyura adalah hari yang penting dalam sejarah Islam. Ini adalah hari di mana Allah SWT menyelamatkan Nabi Musa AS dan Bani Israel dari Firaun dengan pembelahan Laut Merah. Hari ini juga diperingati oleh umat Islam untuk mengenang peristiwa-peristiwa penting lainnya yang terjadi pada bulan Muharram, termasuk peristiwa-peristiwa di masa Rasulullah dan setelahnya.
Bulan Muharram juga dikenal sebagai bulan di mana umat Islam dianjurkan untuk meningkatkan amalan saleh, bersedekah, dan melakukan kebaikan kepada sesama. Ini mencerminkan semangat solidaritas sosial dan kepedulian terhadap orang-orang yang membutuhkan.
Keutamaan-keutamaan ini menjadikan bulan Muharram sebagai waktu yang istimewa dalam kehidupan umat Muslim, di mana mereka meningkatkan ibadah, merenungkan sejarah Islam, dan memperdalam hubungan spiritual dengan Allah SWT serta dengan sesama.
Jakarta (ANTARA) - Kalender Islam yang dikenal sebagai Kalender Hijriah dimulai setelah Rasulullah SAW hijrah ke Madinah. Kalender Hijriah atau kalender Islam, adalah sistem penanggalan yang didasarkan pada peredaran bulan mengelilingi bumi.
Sistem ini mengikuti siklus sinodik bulan, yaitu perubahan fase bulan dari hilal, bulan sabit, bulan perbani, bulan cembung, hingga bulan purnama dan kembali lagi ke hilal. Durasi satu siklus sinodik bulan adalah sekitar 29 hari 12 jam 44 menit, yang dibulatkan menjadi 29,5 hari.
Berbeda dengan kalender biasa atau kita sebut dengan kalender masehi, kalender hijriah terdiri dari 354-355 hari, bukan 365-366 hari seperti dalam kalender biasa.
Awal bulan Hijriah ditandai dengan ketampakan hilal dan pada tanggal 14 atau 15 setiap bulan adalah masa ayyamul bidh yang ditandai dengan munculnya bulan purnama. Tahun Baru Islam dimulai dengan Muharram diikuti oleh Safar, Rabiul Awal, Rabiul Akhir, Jumadil Awal, Jumadil Akhir, Rajab, Sya’ban, Ramadhan, Syawal, Dzulqa'dah dan Dzulhijjah.
Bulan-bulan kalender Hijriah:
Penanggalan hijriah 1446 pada kalender Masehi bulan Agustus 2024:
Agustus 2024Muharam 1446 - Safar 1446
1 Agustus 2024: 26 Muharam 1446 H2 Agustus 2024: 27 Muharam 1446 H3 Agustus 2024: 28 Muharam 1446 H4 Agustus 2024: 29 Muharam 1446 H5 Agustus 2024: 30 Muharam 1446 H6 Agustus 2024: 1 Safar 1446 H7 Agustus 2024: 2 Safar 1446 H8 Agustus 2024: 3 Safar 1446 H9 Agustus 2024: 4 Safar 1446 H10 Agustus 2024: 5 Safar 1446 H11 Agustus 2024: 6 Safar 1446 H12 Agustus 2024: 7 Safar 1446 H13 Agustus 2024: 8 Safar 1446 H14 Agustus 2024: 9 Safar 1446 H15 Agustus 2024: 10 Safar 1446 H16 Agustus 2024: 11 Safar 1446 H17 Agustus 2024: 12 Safar 1446 H18 Agustus 2024: 13 Safar 1446 H19 Agustus 2024: 14 Safar 1446 H20 Agustus 2024: 15 Safar 1446 H21 Agustus 2024: 16 Safar 1446 H22 Agustus 2024: 17 Safar 1446 H23 Agustus 2024: 18 Safar 1446 H24 Agustus 2024: 19 Safar 1446 H25 Agustus 2024: 20 Safar 1446 H26 Agustus 2024: 21 Safar 1446 H27 Agustus 2024: 22 Safar 1446 H28 Agustus 2024: 23 Safar 1446 H29 Agustus 2024: 24 Safar 1446 H30 Agustus 2024: 25 Safar 1446 H31 Agustus 2024: 26 Safar 1446 H
Baca juga: Peristiwa-peristiwa penting 10 Muharram dalam sejarah IslamBaca juga: Puasa Asyura, keutamaan dan manfaatnya
Pewarta: Allisa LuthfiaEditor: Gilang Galiartha Copyright © ANTARA 2024
Kalender Hijriah bulan November 2024 penting diketahui bagi umat Islam. Kalender ini menjadi rujukan dalam mengetahui waktu-waktu ibadah, seperti jadwal puasa sunnah, hari raya, dan lainnya.
Kementerian Agama RI telah merilis hasil konversi penanggalan Hijriah ke Masehi untuk tahun 2024. Berdasarkan kalender konversi ini, diketahui bulan November 2024 bertepatan dengan dua bulan Hijriah, yakni Rabiul Akhir dan Jumadil Awal 1446 H.
Berdasarkan penanggalan Hijriah yang dikonversi ke Masehi 2024 yang telah disusun Kementerian Agama RI, di bulan November ini terdapat sejumlah hari-hari yang disunnahkan untuk melaksanakan puasa sunnah.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Untuk lebih lengkapnya, berikut kalender Hijriah November 2024 beserta jadwal puasa sunnah.
Puasa Sunnah Ayyamul Bidh
Salah satu amalan sunnah yang dapat dilakukan umat muslim di setiap bulan Hijriah adalah puasa Ayyamul Bidh. Puasa ini dilaksanakan pada pertengahan bulan, yakni tanggal 13, 14, dan 15 berdasarkan kalender Qamariyah.
Berpuasa Sunnah Senin-Kamis
Ibadah lain yang dianjurkan adalah puasa Senin-Kamis. Sebenarnya, metode puasa sunnah ini sama dengan puasa-puasa lainnya, hanya saja dilakukan pada hari Senin dan Kamis.
Jadwal Ibadah Puasa Berdasarkan Kalender Islam 1445 H
Terdapat jadwal ibadah bagi umat Islam berdasarkan kalender Hijriah. Salah satunya puasa, baik wajib maupun sunnah. Berikut ini jadwal puasa berdasarkan kalender Islam 1445 Hijriah.
Berikut ini jadwal lengkapnya.
Nah itulah nama-nama bulan Hijriah serta penjelasan lengkapnya. Semoga bermanfaat ya, detikers!
Nama-nama Bulan Hijriah
Berikut ini nama-nama bulan Hijriah secara berurutan sera sejarahnya yang dikutip dari laman resmi Universitas An Nur Lampung:
Muharram (محرم) adalah bulan pertama dalam kalender Hijriah. Bulan Muharram ini menjadi salah satu bulan suci dan mulia bagi umat Islam.
Nama Muharram sendiri berasal dari kata haram, yang berarti terlarang. Hal ini karena orang Arab jahiliyah mengharamkan peperangan di bulan ini.
Terdapat sejumlah amalan yang sangat dianjurkan di bulan Muharram ini. Diantaranya membaca doa awal tahun pada 1 Muharram, puasa Tasua pada 9 Muharram, Puasa Asyura pada 10 Muharram, dan puasa 11 Muharram.
Bulan kedua dalam penanggalan Hijriah adalah Shafar (صفر). Nama Shafar berasal dari kata shifr, yang berarti kosong atau pergi.
Sejarah penamaan bulan ini adalah situasi perkampungan Arab menjadi kosong dari penduduknya karena mereka keluar untuk perang atau perjalanan. Ada juga yang mengatakan bahwa bulan Shafar merupakan bulan yang penuh malapetaka, tetapi ini adalah kepercayaan jahiliyah yang tidak benar.
Rabiul Awwal (ربيع الأول) adalah bulan ketiga dalam kalender Hijriah. Nama Rabiul Awwal berasal dari kata rabi, yang berarti semi atau musim bunga.
Penamaan ini karena bulan ini bertepatan dengan musim semi di Arab. Bulan Rabiul Awwal juga merupakan bulan kelahiran Nabi Muhammad SAW, yang dirayakan oleh sebagian umat Islam sebagai Maulid Nabi.
Bulan keempat dalam kalender Hijriah adalah Rabiul Akhir (ربيع الآخر). Bulan ini juga biasa disebut atau Rabiul Tsani (ربيع الثاني).
Nama Rabiul Akhir atau Rabiul Tsani juga berasal dari kata rabi, yang berarti semi atau musim bunga. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, masih bertepatan dengan musim semi di Arab. Bulan ini juga disebut sebagai masa kembalinya kaum yang merantau dari perang atau perjalanan.
Jumadil Awwal (جمادى الأول) atau Jumadil Ula (جمادى الأولى) merupakan bulan kelima dalam kalender Hijriah. Sebelum masa Islam, bulan ini dinamakan Jumadi Khomsah.
Nama Jumadil Awwal sendiri berasal dari kata jumad, yang berarti membeku. Hal ini karena bulan ini bertepatan dengan musim dingin, di mana air membeku.
Selanjutnya bulan Jumadil Akhir (جمادى الآخر) atau Jumadil Tsani (جمادى الثانية). Bulan ini merupakan bulan keenam dalam kalender Hijriah.
Nama Jumadil Akhir atau Jumadil Tsani juga berasal dari kata jumad, yang berarti membeku. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, masih musim dingin. Sebelum masa Islam bulan ini dinamakan Jumadi Sittah.
Bulan ketujuh dalam kalender Hijriah adalah Rajab (رجب). Bulan Rajab juga termasuk salah satu suci dan mulia bagi umat Islam.
Nama Rajab berasal dari kata rajaba, yang berarti menghormati atau mengagungkan. Hal ini karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah melepaskan tombak dari besi tajamnya untuk menahan diri dari peperangan.
Bulan Rajab juga disebut sebagai bulan istighfar, di mana umat Islam dianjurkan untuk memohon ampun kepada Allah SWT.
Sya'ban (شعبان) adalah bulan kedelapan dalam kalender Hijriah. Di bulan ini, umat Islam dianjurkan untuk memperbanyak puasa sunnah, salah satunya pada tanggal 15 Sya'ban yang disebut sebagai Nisfu Sya'ban.
Nama Sya'ban sendiri berasal dari kata sha'ba, yang berarti bercabang atau berpencar. Hal ini karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah berpencar ke berbagai tempat untuk mencari air. Bulan Sya'ban juga merupakan bulan persiapan untuk menyambut bulan Ramadhan.
Selanjutnya bulan kesembilan Hijriah, yakni Ramadhan (رمضان). Bulan ini merupakan bulan yang paling mulia dan penuh berkah bagi umat Islam.
Nama Ramadhan berasal dari kata ramdha, yang berarti panas yang menyengat atau membakar. Hal ini karena pada saat penamaan bulan ini, Matahari di Arab sangat panas dan menyengat.
Di bulan paling mulia ini umat muslim diwajibkan untuk melaksanakan ibadah puasa dari terbit fajar hingga terbenam selama sebulan penuh. Selain itu, di bulan ini juga terdapat malam Lailatul Qadar, yaitu malam yang lebih baik dari seribu bulan.
Selanjutnya bulan Syawwal (شوال) yang merupakan bulan kesepuluh dalam kalender Hijriah. Pada bulan ini umat Islam merayakan kemenangan setelah beribadah sebulan penuh saat Ramadhan.
Nama Syawwal sendiri berasal dari kata shala, yang berarti mengangkat atau meninggalkan. Penamaan tersebut karena pada bulan ini, unta betina kekurangan air susu.
Dzulqo'dah (ذو القعدة) adalah bulan kesebelas dalam kalender Hijriah. Bulan ini juga merupakan bulan mulia bagi umat Islam.
Nama Dzulqo'dah berasal dari kata qa'ada, yang berarti duduk atau tidak berangkat. Penamaan tersebut karena pada bulan ini, orang Arab jahiliyah duduk dan tidak berangkat untuk perang, karena bulan ini termasuk bulan haram yang tidak boleh perang.
Bulan Dzulqo'dah juga merupakan bulan istirahat bagi umat Islam sebelum melaksanakan ibadah haji di bulan berikutnya.
Bulan terakhir dalam kalender Hijriah adalah Dzulhijjah (ذو الحجة). Bulan ini merupakan bulan yang paling agung dan penuh kebaikan.
Nama Dzulhijjah berasal dari kata hajj, yang berarti haji atau berkunjung. Hal ini karena pada bulan ini, umat Islam dari seluruh dunia berkumpul di tanah suci Mekkah untuk melaksanakan ibadah haji.
Bulan Dzulhijjah juga merupakan bulan pengorbanan bagi umat Islam. Pada bulan ini umat Islam melaksanakan ibadah qurban pada tanggal 10 Dzulhijjah, yang juga disebut sebagai Hari Raya Idul Adha.